Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Bidang Sekolah Menengah Disdik Barito Kuala -- Kalsel --

BIDANG SEKOLAH MENENGAH DISDIK BARITO KUALA

MIMBAR KABID SEKMEN
Petuah Awal Tahun
As.Wr.Wb
Mengawali tahun 2009 melalui Mimbar Kabidsekmen tentunya semua kita berharap agar di dalam hari-hari menapakinya, segalanya kian bertambah baik dibanding tahun-tahun kemarin.
Kami segenap punggawa dan para abdi dalem yang menggawangi tupoksi di Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala berharap pula kepada segenap kawan-kawan pengabdi ---pekerja--- pendidikan di setiap jenjang satuan pendidikan, mari kita bersama-sama untuk terus berupaya memajukan pendidikan di tempat kita tercinta ini semaksimal kemampuan yang ada pada kita dan dijiwai dengan semangat nurani yang tulus dan ikhlas sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan kita selaku khalifah fiil ardh.
Sudah saatnya kita tinggalkan dan tanggalkan segala macam bentuk ketidakbagusan laku perbuatan kita di tahun-tahun terdahulu. Kita sonsong tahun 2009 dengan semangat yang tinggi disertai tindakan nyata, sembari mengharap ridha Allah SWT, sang khaliq yang maha kasih dan sayang dengan hambanya.
Mari kita berbuat dan bekerja dengan 'nawaitu lillahi ta'ala' semata, agar berkesesuaian dengan maksud firmannya, "Wama khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun". Tidak kuciptakan jin dan manusia, kecuali semata-mata untuk beribadah kepada-Ku.
Artinya adalah bahwa segenap aktivitas keseharian kita pada hakekatnya hanya melaksanakan ibadah kepada Allah. Ibadah jangan hanya dipandang dari sudut "Ibadah Sadar" yang tertentu waktunya dan hitungannya sebagimana shalat, puasa, zakat, haji, qurban, tetapi juga kita bangkitkan energi "Ibadah Bawah Sadar" kita semisal membuang duri di jalan dapat saja ibadah apalagi mengajar dan belajar, asalkan diniatkan karena Allah maka jadilah perbuatan kita itu dinamai ibadah.
Perbaharui tekad dan niat hati kita, lurus dan tulus karena Allah, agar apa saja yang kita lakukan dapat bernilai ibadah dihadapan Allah, dan disenangi para penduduk langit.
Wassalam.

Jumat, 27 Februari 2009

GURU, GURU, YANG DI GUGU DAN DITIRU ...

Apakah saat ini sudah semua GURU memiliki niat dan cita-cita untuk benar-benar mendidik serta mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada siswa-siswinya. Kalau ya, maka sudah selayaknya para GURU berupaya untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Sebab kalau tidak, maka yang dirugikan adalah anak didik, terutama sekali anak didik atau peserta didik yang memiliki kwalitas cemerlang.

Karena di era yang serba mutaakhir, era yang mengandalkan kemajuan sains dan teknologi ini, tidak sedikit anak didik di sekolah yang sudah menguasai aneka rupa teknologi, termasuk Teknologi Informasi Komputer (TIK), semisal otak - atik internet , intranet , Laptop , notebook , LCD , dan peralatan digital lainnya. Sementara di lain pihak, masih sangat banyak guru-guru yang termasuk "gaptek", tidak atau belum mengenal dan belum mengerti yang namanya internet, dan belum pernah mengoperasionalkan yang namanya laptop, notebook, LCD, serta lainnya, apalagi mengenal dan memahami softwerenya. Kebanyakan hanya tahu istilah saja, mempraktekkannya pun belum pernah.

NAH, kalau para guru kita hanya bertahan dengan "kejumudan" seperti itu, yang korban adalah dunia pendidikan kita, yang korban adalah anak didik kita. Lebih-lebih bagi anak didik yang memiliki kemauan yang kuat untuk belajar dan berkembang, pastilah mereka tidak menemukan kepuasan dari pembelajaran yang didapatnya dari guru disaat berinteraksi di kelas karena ilmu murid (mohon maaf) agak melampaui ilmu si guru. Sehingga hal itu dapat memunculkan sikap yang liar sebagai pelampiasan ketidakpuasan mereka atas tularan ilmu yang disampaikan guru saat berinteraksi di kelas. Dan bagi anak didik yang kebetulan lemah kemampuan belajarnya tentu akan semakin "down" kualitasnya. Sekali lagi Dan, si guru pun berupaya menutupi kelemahan dan kekurangannya dengan sering 'marah sana, marah sini' di kelas demi menyembunyikan "aib' di mata murid.

Oleh karena itu, jalan keluarnya adalah guru harus selalu meningkatkan kualitas dan kompetensi dirinya. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk pengembangan diri. Jangan hanya mengandalkan satu-satunya program diklat, diklat, diklat semata yang hasilnya pun masih harus kita pertanyakan.
Lakukan dan perbanyak upaya secara mandiri, otodidak, dan lain-lain guna memperluas cakrawala berpikir dan memperkaya khazanah pengetahuan dan keterampilan.




Click Here ~

Jumat, 20 Februari 2009

SMA or SMK ???

Departemen Pendidikan Nasional ke depannya dalam menyikapi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia serta kuatnya desakan dan tuntutan dari kalangan pemerhati pendidikan dan masyarakat luas agar jenjang pendidikan menengah (SMA, MA, SMK dan yang sederajat) diharapkan mampu membekali keterampilan nyata (life skill) kepada para siswa-siswinya.

Dengan begitu maka disaat mereka kembali membaur di lingkungan masyarakat selaku warga bangsa setamat mereka dari sekolah, diharapkan sudah mempunyai keterampilan dan siap untuk memasuki lapangan kerja dengan bekal keterampilan yang dimiliki.

Oleh karena itulah, Depdiknas sudah mewacanakan untuk membuat perbandingan 40% - 60% antara jumlah SMA dan SMK. Secara teknis, apakah nantinya USB SMK yang diperbanyak atau bisa juga dengan pengubahan status beberapa SMA yang sudah ada, diubah menjadi SMK.

Hanya saja, kalau pemikiran dan pendapat kita di daerah sesungguhnya konsep seperti itu memang bagus, namun konsekuensinya apabila kita memperbanyak jumlah SMK maka ada beberapa hal yang dirasa agak sulit untuk direalisasikan di daerah.
Antara lain :
1. Biaya operasional SMK sangat tinggi, (1 buah SMK berbanding dengan 4 buah SMA ) Hal ini tentu akan membebani anggaran kabupaten/kota.
2. Kebanyakan tenaga guru yang ada adalah guru dengan kualifikasi umum, buka guru dengan kualifikasi khusus. Sehingga bagi daerah akan kesulitan mendapatkan tenaga sebagaimana kriteria untuk ketenagaan SMK. Kalau pun itu harus kita paksakan maka hampir tidak berbeda dengan model dan metode pembelajaran di SMA.
3. Di beberapa daerah sudah banyak SMK yang ditutup, malah diubah statusnya menjadi SMA.

Untuk itu, harapan kita, sebelum kebijakan dimaksud benar-benar direalisasikan maka diperlukan pengkajian lebih mendalan dari berbagai aspek.

Click Here ~

BAGAIMANA POSISI PENDIDIKAN INDONESIA SAAT INI ?

(sumber: Koran Kompas)

Mengetahui posisi Indonesia di dunia mungkin tidak harus membandingkannya dengan negara-negara yang secara geografis letaknya jauh seperti Eropa, Amerika, Asia. Cukup dengan melihat posisinya di antara sesama negara Asia Tenggara. Hasil indeks pembangunan pendidikan terakhir ternyata menunjukkan adanya pergeseran posisi Indonesia dan Malaysia. Jika pada tahun- tahun sebelumnya peringkat Indonesia selalu berada di atas Malaysia, kali ini terjadi perbedaan hasil. Dalam laporan yang dipublikasikan November lalu itu, posisi Malaysia melonjak enam tingkat dari peringkat 62 menjadi 56.

Sebaliknya, peringkat Indonesia turun dari posisi 58 menjadi 62. Nilai total EDI yang diperoleh Indonesia juga turun 0,003 poin, dari 0,938 menjadi 0,935. Sementara itu, Malaysia berhasil meraih total nilai 0,945, atau naik 0,011 poin dari tahun sebelumnya. Dalam penghitungan kali ini, Malaysia berhasil menaikkan poin pada tiga komponen penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi menurut kesetaraan jender. Adapun kategori angka bertahan kelas 5 SD memperoleh nilai sama dengan tahun sebelumnya. Indonesia hanya berhasil menaikkan poin pada angka bertahan kelas 5 SD sebesar 0,004 poin. Adapun pada kategori lain, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar dan angka partisipasi menurut kesetaraan jender, poinnya justru turun sebesar 0,007 poin. Sedangkan angka melek huruf berhasil mempertahankan skor yang sama dengan tahun sebelumnya. Sistem penilaian EDI juga membagi tiga kategori skor, yaitu kelompok negara dengan indeks pendidikan tinggi (0,950 ke atas), sedang (0,800 sampai di bawah 0,950), dan rendah (di bawah 0,800). Pada pembagian ini tercatat enam negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja, berada di kelompok negara dengan kategori EDI sedang. Sementara Brunei Darussalam yang baru tahun ini masuk dalam penilaian berada di kelompok negara dengan indeks pembangunan pendidikan tinggi.

Negara Asia Tenggara lain, yaitu Laos, hingga saat ini masih termasuk dalam kelompok negara dengan indeks pembangunan pendidikan rendah. Khusus untuk Singapura dan Thailand tidak tercatat dalam penilaian sehingga tidak dapat dibandingkan. Satu hal yang patut dicatat, tahun ini Malaysia berhasil meraih poin 0,945, atau hanya butuh 0,005 poin lagi untuk masuk ke kelompok negara dengan indeks pendidikan tinggi. Sedangkan Indonesia sedikitnya membutuhkan 0,015 poin lagi untuk masuk dalam kategori EDI tinggi. Itu pun jika tahun depan tidak lagi terjadi penurunan seperti tahun ini. Jika mengamati perolehan total skor indeks pendidikan selama empat tahun, yaitu antara tahun 2001 dan 2005, terlihat hanya Myanmar dan Kamboja yang menunjukkan peningkatan setiap tahun. Bahkan, pada tahun 2005 terjadi lompatan posisi Kamboja dengan berhasil masuk ke kelompok EDI medium (sedang) dari tahun-tahun sebelumnya di kelompok negara ber-EDI rendah. Seperti juga Malaysia, pada tahun tersebut hampir semua nilai komponen dalam indeks pendidikan Kamboja meningkat. Hanya angka melek huruf yang stagnan, sama dengan tahun sebelumnya.

Kenaikan poin setiap tahun sebenarnya terjadi juga pada Malaysia, khususnya periode 2002-2005. Untuk tahun 2001, Malaysia belum tercatat dalam pengukuran indeks pembangunan pendidikan dunia. Mengenai posisi Indonesia di EFA kali ini, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, penurunan peringkat pencapaian EFA di UNESCO itu tidak perlu dibesar-besarkan. Pasalnya, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sudah mulai diakui negara lain. “Media massa jangan mencari yang jelek-jelek saja dalam pencapaian reformasi pendidikan di Indonesia. Secara kualitas, pendidikan Indonesia sudah mengalami lompatan yang luar biasa. Meskipun masih masuk kategori yang perekonomiannya menengah, Indonesia memberanikan diri mengikuti program penilaian PISA atau Programme for International Assessement. Setidaknya Indonesia berani ikut penilaian dengan 30 negara industri maju,” kata Bambang.

Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi UNESCO terhadap pencapaian EFA 2015, tanggal 11-13 Desember lalu diadakan pertemuan evaluasi pertengahan pencapaian EFA. Pertemuan dihadiri pemimpin negara, lembaga donor, dan lembaga internasional lainnya. Evaluasi ini menolong negara yang berkomitmen mewujudkan pencapaian EFA sehingga masing-masing negara menjadi tahu bagaimana posisinya dalam pencapaian pendidikan dasar, yang umumnya masih jauh dari target EFA 2015. Kelemahan pencapaian umumnya terlihat di pencapaian pendidikan dasar dan pendanaan. Dalam peningkatan kualitas pendidikan, ada tiga kebijakan yang ditekankan. Pertama, negara-negara harus mengembangkan kebijakan untuk melatih dan merekrut sebanyak-banyaknya guru SD dengan memerhatikan perkembangan karier mereka. Kedua, melakukan pendekatan komprehensif dengan berfokus pada kurikulum, pedagogi, persamaan jender, bahasa pengantar, buku teks, dan fasilitas yang layak. Ketiga, adanya kebijakan untuk menyiapkan anak-anak siap belajar, caranya dengan meningkatkan partisipasi pendidikan anak usia dini serta akses kesehatan dan gizi di sekolah. (Sumber : www.kompas.com)
Quote this article in website Favourit Print Related articles

(Permasalahan Pendidikan di Indonesia)
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, tidak terhindarkan dipengaruhi oleh segala dinamika yang terjadi secara internasional. Dalam rangka mengimbangi dinamika global tersebut, menjaga eksistensi, apalagi untuk memenangkan persaingan dalam tingkat global, maka daya saing nasional yang tinggi mutlak diperlukan. Faktor utama daya saing yang sangat penting adalah SDM (Sumber Daya Manusia). Fakta yang ada, misalnya mengacu pada Human Development Report 2003 yang diterbitkan PPB, terlihat bahwa Indonesia ditempatkan pada peringkat di bawah negara-negara seperti Malaysia, Philipina, Thailand, dan bahkan Vietnam. Peringkat SDM Indonesia sedikit di atas negara seperti Kamboja. Kemudian kalau kita lihat dalam konteks nasional, baik dalam pembangunan bidang ekonomi, teknologi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, serta infra dan suprastruktur negara, maka masih terasakan bahwa kita kekurangan SDM yang handal. Mengamati fenomena kekerasan di dalam masyarakat (baik yang dilakukan oleh pelajar, masyarakat, maupun aparat pemerintah sipil dan militer), praktek KKN baik dalam lembaga masyarakat, politik, maupun pemerintahan, fenomena pembodohan masyarakat dan pornografi baik dalam media cetak, iklan, maupun media elektronik, serta permasalahan narkoba dan banyaknya anggota masyarakat yang terjangkit HIV (AIDS), maka diyakini bahwa masyarakat kita masih perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas pendidikannya. Artinya tingkat pendidikan masyarakat kita masih jauh dari kemapanan.

Untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang besar itu, sudah barang tentu pemerintah menghadapi berbagai kendalam keterbatasan sumber daya, baik supra struktur, infrastruktur maupun pendanaan. Ditambah lagi dengan era desentralisasi dan otonomi daerah yang pelaksanaannya belum mantab, maka pola kerja pusat dan daerah dalam hal pendidikan masih harus ditingkatkan. Karenanya dalam era yang lebih menekankan desentralisasi, maka peran dan dukungan masyarakat menjadi sangat penting dan sentral. Untuk itulah konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan berbasis masyarakat digulirkan pemerintah.

Click Here ~

Rabu, 18 Februari 2009

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN TENTANG UNAS & UASBN 2009

Pembukaan Kegiatan Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan UASBN SD/MI Tahun 2009 Kabupaten Barito Kuala, dibuka secara resmi oleh Bupati Barito Kuala H. Hasanuddin Murad, SH yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Wakil Ketua DPRD Barito Kuala bersama anggota Komisi 2, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, dan Dewan Pendidikan Barito Kuala.

Bupati dalam sambutan dan arahannya sebelum membuka secara resmi acara, mengajak kepada seluruh peserta yang hadir, terutama para kepala sekolah di tiap jenjang satuan pendidikan supaya membekali semaksimal mungkin para siswa kelas tiga dengan muatan pengetahuan yang di-ujinasionalkan. Di samping itu, diharapkan pula supaya pihak sekolah menjalin kerjasama dengan pihak komite sekolah dan orang tua murid untuk bersama-sama mengawasi dan memotivasi siswa untuk semakin giat belajar dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan seoptimal mungkin. Baik secara individu atau berkelompok, entah itu di sekolah maupun di rumah. Supaya prosentase kelulusan anak didik kita meningkat, atau paling tidak sama dengan Data Kelulusan tahun sebelumnya. Demikian sambutan dan arahan bupati dihadapan para peserta sosialisasi yang dilaksanakan di Aulia Selidah Marabahan.

Click Here ~

Sabtu, 14 Februari 2009

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA KOMIT TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN

Pemerintah Kabupaten Barito Kuala saat ini dan ke depannya berkomitmen akan lebih meningkatkan pelayanan pendidikan di setiap jenjang pendidikan dalam upaya optimalisasi layanan pendidikan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi masyarakat Barito Kuala secara luas.


Khusus untuk jenjang sekolah menengah SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala akan terus mengupayakan pembangunan USB SMP, SMA, SMK baik yang bersumber dari dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, maupun APBN dalam bentuk dana dekonsentrasi dan dana blockgrant. Demikian pula dengan kemungkinan pengembangan pendidikan alternatif seperti halnya pembangunan SD-SMP Satu Atap yang diperuntukkan bagi desa-desa yang jauh dari pusat kecamatan dan dari SD-SMP yang sudah ada di kecamatan. Hal ini merupakan solusi yang paling memungkinkan untuk melayani warga usia sekolah yang mengalami kesulitan untuk memasuki sekolah reguler dikarenakan faktor biaya, ketiadaan infrastruktur jalan, jauhnya jarak sekolah yang ada, dan juga keadaan ekonomi orang tua yang masih kurang beruntung.

Apalagi untuk jenjang SMA, SMK, seiring dengan telah dicanangkannya Kalimantan Selatan sebagai pilot project "Program Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun" pada bulan Januari 2009 lalu, tentunya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan pemerintah kabupaten/kota se- Kalimantan Selatan sudah barang tentu akan mengupayakan terus penambahan jumlah SMA, SMK di wilayah masing-masing dalam upaya memberikan kemudahan dan ketersedian sarana-prasarana pendidikan bagi warga usia 15-17 tahun supaya tidak ada lagi yang putus sekolah disebabkan ketiadaan akses pendidikan menengah atas dan kejuruan.

Pemerintah Kabupaten Barito Kuala
telah menganggarkan dana pembangunan untuk 3 buah USB SMA dan 1 buah USB SMK yang siap untuk dimulai pembangunannya pada pertengan bulan Maret 2009. Hal ini menandakan keseriusan Pemkab Batola dalam meningkatkan pemberian layanan pendidikan dan meningkatkan mutu SDM di Batola.


SHORT INFO

PENILAIAN KINERJA SEKOLAH....??!!
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program Tata Kelola, Akuntability, Transparansi, Kekompakan, Kemandirian, di jenjang pendidikan menengah lingkungan binaan maka Disdik Barito Kuala,Bidang Sekmen telah melaksanakan Penilaian KinerjaSekolah tahun 2008, dan akan dilanjutkan pada tahun 2009 terhadap sekolah-sekolah yang belum dinilai...???!!!

TUNTAS WAJAR SEMBILAN TAHUN....??!!
Insya Allah Barito Kuala akan berhasil melaksanakan program tuntas wajar 9 tahun di tahun 2009 ini. Karena APK (Angka Partisipasi Kasar) Batola hingga bulan Desember 2008 sudah mencapai 92,57%, dan Agustus 2009 nanti angka tuntas 95% kemungkinan besar akan dapat diraih.

WACANA SEKOLAH GRATIS...???!!!
Dibalik rencana Pemerintah Kabupaten Barito Kuala untuk menggratiskan biaya sekolah di setiap jenjang pendidikan di Barito Kuala, maka pihak Pemerintah Kabupaten dan DPRD Barito Kuala ---khususnya Komisi 2--- berencana menyusun "payung hukum" untuk menyertai kebijakan dimaksud. Supaya nantinya apabila hal tersebut diberlakukan dan ternyata masih ada sekolah yang tidak mentaati, dapat dikenakan sanksi sesuai payung hukum yang ada.

PROGRAM TUNTAS WAJAR 12 TAHUN...??!!!
Baru-baru ini di Kalimantan Selatan, telah dilaksanakan pencanangan program
wajib belajar 12 tahun sebagai pilot project sebelum diberlakukan program
wajar 12 tahun secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Komitmen pencanangan tersebut di awali dengan penandatanganan
MoU antara Gubernur KalSel dengan para
Bupati dan Walikota se Kalsel yang dihadiri oleh Mendiknas.
Selamat berjuang Kalsel, semoga berhasil apa yang di harapkan terhadap dunia pendidikan kita.


MENDONGKRAK APK KALSEL...?!
Dengan dicanangkannya Program Tuntas Wajar 12 Tahun di Kalsel maka akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang Pendidikan Menengah Atas di Kalsel. Selama ini memang rata-rata APK Kalsel masih di bawah 60%, apalagi Batola, APK nya hanya sekitar 49%. Berbeda dengan SMP/MTs yang sudah hampir mencapai angka prosentase ketuntasan nasional yaitu 95%. Dan konsekuensi yang harus ditanggung daerah dengan komitmen tersebut tentunya bahwa dana untuk pendidikan mau tidak mau harus dinaikkan dalam rangka menambah USB, RKB, dan Operasional sekolah yang harus tidak lagi dibebankan kepada orang tua murid.



Click Here ~

Kamis, 12 Februari 2009

PERAN PENTING INTERNET BAGI PARA GURU

Jutaan bahkan milyaran informasi yang sekarang tersedia di INTERNET dengan berbagai bentuk situs, web, BLOG , dari berbagai domain sehingga memudahkan kita semua untuk mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Bagi yang menginginkan dapat saja berkomunikasi secara one by one atau secara group yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh tempat di seluruh dunia ini hanya dalam waktu hitungan detik atau menit saja.

Disamping kita dapat menyerap berbagai informasi, di sisi lain kita pun dapat pula menyebarkan buah pemikiran kita, pendapat kita, pandangan kita terhadap berbagai hal atau informasi yang bisa di akses oleh pihak lain melalui blog yang kita buat yang telah kita publikasikan.. Apalagi perangkat internet kita jika ditambah dengan perangkat mutaakhir membawa kita dapat berkomunikasi secara langsung face to face melalui fasilitas webcam. Kita pun bisa melakukan "chatting" melalui jaringan gratis yang sangat luas.
Dan bagi para guru atau pengajar, melalui Internet dapat semakin meningkatkan dan mengembangkan wawasan pengetahuan yang sangat berguna bagi :
- Pengembangan profesionalitas
- Sharing pengalaman/pengetahuan antar sesama guru, local maupun nasional dan bahkan internasional.
- Berbagi sumber pembelajaran dan perangkat pembelajaran sesame mata pelajaran serumpun.
- Kerjasama forum seprofesi.
- Mengakses sumber pembelajaran gratis sebagai referensi.
- Memperkaya khazanah pengetahuan, baik yang menyangkut profesi maupun pengetahuan umum lainnya.
- Memutaakhirkan metode pembelajaran dan perangkat pembelajaran.
- Membantu guru dalam hal memperoleh informasi pendidikan dengan cepat, dll.

Apalagi bagi guru bahasa, guru umum, dan guru pengetahuan social lainnya, dapat mengambil contoh atau bahan ajar di kelas dari yang diperoleh di internet. Sehingga contoh yang ditampilkan misalkan berita dan kejadian lainnya adalah up todate (terkini) sehingga tidak basi dan daluarsa.



Click Here ~

INTERNET BAGI SEKOLAH KITA

Saat ini sekolah sebenarnya memiliki tanggung jawab yang besar dalam membawa anak didiknya memasuki era globalisasi, era kompetisi , oleh karenanya, sekolah harus menyiapkan siswa-siswinya untuk siap menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita.

Maka dari itu, kemampuan untuk berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang sudah lazim diminta masyarakat terhadap para lulusan sekolah disaat mereka terjun ke masayarakat untuk memasuki lapangan kerja terutama disektor pemerintahan dan sector usaha swasta, lebih-lebih di lapangan kerja yang berskala nasional dan internasional. Sebab di Barito Kuala hanya sekitar 25-35 % lulusan sekolah menengah yang melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi, oleh sebab itu maka dengan adanya komputer dan jaringannya yang telah merambah disegala bidang kehidupan manusia, tak terkecuali daerah kita Barito Kuala yang telah memiliki ICT Center sebagai server utama, hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi dari kita semua terutama sekolah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran computer melalui mata pelajaran TIK.

Apalagi saat ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Kalsel dan termasuk Pemerintah Kabupaten Barito Kuala telah pula memasukkan dalam program prioritas untuk membangun fasilitas komputer diseluruh sekolah-sekolah di Batola ini. Mengingat adanya jarak yang cukup jauh antara sekolah, antar kecamatan, dengan pihak dinas kabupaten dan provinsi dan juga antar kabupaten se Kalimantan Selatan, maka sepertinya Internet menjadi pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan komunikasi antar sekolah, sekolah dengan dinas, dan seterusnya. Saat ini memang sudah ada beberapa sekolah kita yang telah mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada ini, semoga hal itu berkembang secara konsisten sehingga diharapkan akan memenuhi kebutuhan belajar siswa kita terhadap computer dan internet itu sendiri serta dapat pula mengembangkan kemampuan berbahasa asing siswa kita melalui situs-situs pembelajaran bahasa Inggris online tanpa berbayar atau yang berbayar. Tergantung keinginan dan emampuan.



Click Here ~

Senin, 09 Februari 2009

YANG 'SEPAK' PUN OKE JUGA

Jikalau kita ingin selalu eksis dan tidak ketinggalan dengan peradaban zaman yang semakin cepat berubah maka kita pun harus peka dan selalu meng 'up todate' ilmu kita, perangkat pendukug keprofesian kita, agar selalu mampu beradaptasi dengan lingkungan lokal, nasional, bahkan global.


Kita ambil contoh bahwa seorang pekerja bangunan rumah (tukang) saja kalau dia tidak mengasah ilmu pertukangannya dan memodernkan peralatan pertukangannya, tentu dia akan sepi dari orderan. Frekeuensi pekerjaannya akan turun. Mutu pekerjaannya ketinggalan mode. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya memakan waktu yang lama.
Untuk selalu bisa eksis dan mampu berkompetisi antar sesama tukang, maka menjadi keharusan baginya untuk memperdalam ilmu pertukangannya mengikuti mode-mode mutakhir serta memiliki alat-alat pertukangan yang serba mekanik elektrik. Dan itu harus dia upayakan sendiri, dengan biaya sendiri, dan menjadi kepemilikan pribadi. Tidak mungkin mengharapkan alat pertukangan bersifat inventaris dari 'kelompok persatun tukang' (kalau pun ada).


Nah demikian pula halnya dengan kawan-kawan kita yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di setiap jenjang sekolah.
Sudah menjadi keniscayaan untuk mengikuti jejak langkah sebagaimana contoh di atas. Galilah ilmu-ilmu yang relevan dengan profesi baik secara jalur formal melalui lembaga perguruan tinggi maupun secara otodidak melalui berbagai media seperti internet, intranet, televisi, radio, modul-modul dan lain-lain. Karena ilmu bukan sekedar ada di gelar yang kita sandang, tetapi ada di breinstorming kita pada otak kanan dan kiri.


Begitu pula halnya dengan media penundukung, mutlak pula harus kita punyai, semisal komputer, laptop, atau notebox, dan lain-lain. Supaya dapat menunjang kelancaran dan kesuksesan tugas-tugas yang menjadi kewajiban kita. Janganlah hanya berharap dengan peralatan milik kantor atau sekolah. Karena pemakaiannya tidak mungkin di bawa pulang ke rumah. Untuk menggunakannya pun agak antirian, tunggu giliran. Hal yang dapat dilakukan pun kalau hanya mengandalkan komputer kantor adalah hal-hal yang rutinitas, bukan untuk pengembangan skill kekomputeran kita.

Sebab itu, sekali lagi, tingkatkan atau update terus ilmu kita dan milikilah peralatan untuk pengembangan pendukung pengembangan kompetensi diri secara mandiri pula. Jangan hanya mengadalkan barang inventaris demi sebuah kegratisan. Tidak yang baru, yang 'sepak' pun oke juga. Yang penting ada. Oke?????

Click Here ~

TIPS JITU SUPAYA LULUS UJIAN NASIONAL

Untuk membantu para siswa-siswi SMP/MTs, SMA/MA, SMK yang saat ini duduk di kelas 3 supaya berhasil lulus Ujian Nasional, maka perlu kiranya dibekali dengan yang namanya TIPS, TRIK, RESEP, PETUAH , WEJANGAN atau apalah namanya yang sejenis dengan itu dari kita-kita para guru, orang tua, keluarga dalam membimbing mereka menghadapi UNAS 2009 ini.
Jangan sampai mereka dibiarkan mencari-cari sendiri dalam ketidakjelasan tentang cara-cara pintas untuk lulus ujian. Apalagi kalau berharap dan mengandalkan bocoran soal ujian supaya bisa lulus. Jangan harap hal itu terjadi. Karena dokumen soal ujian nasional sangat ketat kerahasiaannya. Agak mustahil hal itu diharapkan.

Oleh karena itu, di blog ini kami berikan TIPS, atau RESEP yang pasti kebenarannya dan tidak dipungkiri lagi kesahihannya bahwa kalau mau "Lulus Ujian Nasional" bagi siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK, dimana pun kalian berada, khususnya yang tinggal di Kabupaten Barito Kuala-Kalsel dalam menghadapi Ujian Nasional 2009 nanti adalah :

1. Rajin Melaksanakan Ikhtiar Bathin;

a. Artinya; sejak sekarang para siswa harus rajin ibadah, jangan tinggalkan sholat lima waktu, sholat tahajud, sering-sering berdo'ar kepada tuhan, rajin bersedekah, dan apabila saat ujian tinggal satu dua hari lagi, jangan lupa sholat hajat. yang dilaksanakan berkali-kali. Mintalah petunjuk, bimbingan, pertolongan kepada Allah dengan tulus ikhlas dan berserah diri kepadanya supaya diberikan atau diilhami penguatan daya ingat, dibuka pikiran dan hati dalam memahami pelajaran, Insya Allah terkabul hajatnya.

b. Sering-sering mewiridkan "Hasbunallahu Wani'mal Wakil" atau dapat pula dilengkapi dengan "Laa Hauwla Wala Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Aziim" setiap hari sebanyak-banyaknya.

c. Banyak-banyak membaca sholawat kepada nabi, lebih-lebih di saat menjawab butir- demi butir soal, Insya Allah diberi kemudahan dalam menjawab dan diilhami dengan munculnya ingatan, hapalan, dan pemahaman.

d. Disaat mau berangkat ujian/ke sekolah wajib berpamitan kepada Ibu-Bapa, Cium tangan beliau-beliau, plus minta do'a restu kepada mereka.

2. Melakukan ikhtiar Lahir;

a. Rajin dan giat belajar; baik dalam bentuk membaca buku secara mandiri di rumah, minta bantuan orang tua, atau belajar berkelompok dengan teman.

b. Sering-sering latihan menjawab soal-soal, baik itu soal ujian tahun lalu maupun soal-soal try aout yang dibuat oleh banyak perguruan tinggi untuk latihan siswa.

c. Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap materi pelajaran. Kalau tidak tahu atau tidak mengerti, tanyakan kepada guru mengenai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap materi pelajaran, supaya buku yang dipelajari, di telaah, ttemanya epat sasaran dengan soal-soal ujian.

Nah, sekiranya siswa-siswi semua melaksanakan, menerapkan, petuah di atas Insya Allah ujiannya berhasil. Tapi ingat, sayaratnya harus tulus dan ikhlasnya dalam mengamalkan resep ini., jangan sampai lupa itu, Sebab kalau hatinya terpaksa, atau niatnya bercampur dengan hal lain, maka sia-sia lah resep sebagaimana point satu di atas.

Selamat berjuang, moga sukses !!! (admin)

Click Here ~

Kamis, 05 Februari 2009

KONDISI AKSES JALAN KE SEKOLAH

Sebagaimana satu contoh gambar di samping, bagaimana siswa kita bersusah payah dari dan ke sekolah setiap harinya melewati jalan yang berlumpur dan sebagian lagi terendam air demi tetap bisa belajar di sekolah.

Keadaan tersebut telah berlangsung sejak bulan november 2008 dan sepertinya akan terus dialami hingga akhir bulan pebruari. Yang jelas, keadaan tersebut akan berlangsung selama musim hujan belum berakhir.

Dan tidak hanya siswa yang kesulitan menempuh jalan menuju ke sekolah atau sebaliknya, dari sekolah pulang ke rumah. Tapi para gurunya juga mengalami hal yang sama dalam kesehariannya melaksanakan tugas dan kewajiban yang mulia ini.

Kondisi tersebut hampir serupa keadaannya di beberapa tempat sebagaimana yang tedapat di SMPN 3 Alalak, SMPN 3 Satu Atap Rantau Badauh, SMPN 3 Satu atap Bakumpai, dan banyak lagi yang lainnya, bahkan ada yang lebih parah lagi.

Untuk itu, hal ini harus menjadi perhatian kita semua ke depannya.
Terutama kita berharap kepada para pimpinan di kecamatan, kelurahan/desa, agar di dalam musrembang tahun 2009 ini memperhatikan betul akses-akses jalan yang menuju ke sekolah, puskesmas, atau fasilitas vital lainnya yang ada di kecamatan supaya menjadi prioritas usulan di dalam pembangunan kecamatan di wilayah masing-masing sehingga program dan kebijakan pembangunan sarana jalan kecamata/pedesaan oleh Pemerintah Kab. Barito Kuala melalui dinas terkait menjadi tepat sasaran dan memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi.






Click Here ~

Selasa, 03 Februari 2009

PEMILU DAMAI, UJIAN NASIONAL 2009 LANCAR

Dari judulnya saja sudah jelas kedua hal penting dan sama-sama agenda nasional tersebut tentu ada kaitannya. Karena waktu pelaksanaan keduanya sangat berdekatan, hanya selisih sekitar 9 hari setelah pemilu, dilaksanakan Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK diseluruh Indonesia.


Maka tentunya kita berharap pelaksanaan pemilu 2009 berlangsung tertib aman dan lancar sampai terpilih orang-orang yang memang harus dipilih menjadi wakil kita di parlemen untuk periode 5 tahun ke depan sehingga jelas arah kebijakan, arah pembangunan, arah perbaikan/peningkatan ekonomi, dan arah perpolitikan bangsa kita lima tahun ke depan dapat ditetapkan dalam ketetapan majelis yang jelas arahnya yakni keberpihakan pada masyarakat kecil, masyarakat yang kurang beruntung kehidupan ekonominya.

Kalau pelaksanaan agenda nasional semacam pemilu berlangsung aman damai, tentu pelaksanaan Ujian Nasional yang dilaksanakan setelah pemilu Insya Allah tidak terganggu. Karena bagaimanapun jikalau pemilu berlangsung ricuh, tidak kondusif jelas berdampak kepada penyelenggaraan ujian nasional, sekalipun tidak sampai mengarah kepada kegagalan. Tapi setidak-tidaknya keamanan, ketertiban, dan kelancarannya akan terganggu pula. Sebab konstituen pemilu di kalangan remaja, adanya di bangku sekolah menengah atas (SMA,MA, SMK) atau yang sederajat. Dan tidak hanya itu, konsentrasi belajar mereka juga akan kurang fokus, lebih-lebih bagi mereka yang memiliki orangtua, paman, om, tante, saudara dan lainnya yang sangat terlibat aktif di dalam pesta perpolitikan di tahun 2009 ini. Tentunya kekisruhan politik akan berdampak kepada konsentrasi pembelajaran siswa yang di dalam rumah tangganya memiliki pelaku-pelaku politik langsung. Ada yang sebagai caleg, pengurus partai, tim sukses dan lain-lain.

Padahal Ujian Nasional juga adalah penting dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, accountable, legitimat, dan kompetitif di era globalisasi ini, agar anak bangsa ini tahun ke tahun semakin meningkat kualitas ke SDM-annya. Mampu bersaing di gelanggang internasional dalam segala bidang kehidupan.

Inilah yang kami harapkan dari kalangan pendidik agar pemilu damai dan ujian nasional lancar.







Click Here ~