Sebagaimana satu contoh gambar di samping, bagaimana siswa kita bersusah payah dari dan ke sekolah setiap harinya melewati jalan yang berlumpur dan sebagian lagi terendam air demi tetap bisa belajar di sekolah.
Keadaan tersebut telah berlangsung sejak bulan november 2008 dan sepertinya akan terus dialami hingga akhir bulan pebruari. Yang jelas, keadaan tersebut akan berlangsung selama musim hujan belum berakhir.
Dan tidak hanya siswa yang kesulitan menempuh jalan menuju ke sekolah atau sebaliknya, dari sekolah pulang ke rumah. Tapi para gurunya juga mengalami hal yang sama dalam kesehariannya melaksanakan tugas dan kewajiban yang mulia ini.
Kondisi tersebut hampir serupa keadaannya di beberapa tempat sebagaimana yang tedapat di SMPN 3 Alalak, SMPN 3 Satu Atap Rantau Badauh, SMPN 3 Satu atap Bakumpai, dan banyak lagi yang lainnya, bahkan ada yang lebih parah lagi.
Untuk itu, hal ini harus menjadi perhatian kita semua ke depannya.
Terutama kita berharap kepada para pimpinan di kecamatan, kelurahan/desa, agar di dalam musrembang tahun 2009 ini memperhatikan betul akses-akses jalan yang menuju ke sekolah, puskesmas, atau fasilitas vital lainnya yang ada di kecamatan supaya menjadi prioritas usulan di dalam pembangunan kecamatan di wilayah masing-masing sehingga program dan kebijakan pembangunan sarana jalan kecamata/pedesaan oleh Pemerintah Kab. Barito Kuala melalui dinas terkait menjadi tepat sasaran dan memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi.